Fakta Inspiratif ~ Sejak tahun 1926 mulai terlihat adanya kecenderungan ke arah penyatuan organisasi-organisasi pemuda yang telah ada. Di samping itu, mereka mulai memasuki kegiatan politik nasional. Hal ini disebabkan semakin tebalnya jiwa kebangsaan pada diri para pemuda. Gejala ini ditandai oleh lahirnya beberapa organisasi pemuda yang bersifat nasional dan langsung memasuki gelanggang politik.
Lahirnya berbagai macam organisasi pemuda pada masa pergerakan nasional menuntut perlunya suatu wadah bersama atau semacam federasi dari berbagai organisasi tersebut. Pada tahun 1926 lahir Perhimpunan Pelajar-Pelajar Indonesia (PPPI) yang anggotanya kebanyakan berasal dari mahasiswa fakultas hukum, teknik, dan kedokteran di Bandung dan Jakarta. Dalam rangka meningkatkan semangat persatuan dan nasionalisme, diselenggarakan kongres Pemuda I pada bulan Mei 1926.
Dalam kongres itu, mereka menginginkan agar perbedaan-perbedaan sempit yang berdasarkan kedaerahan dikesampingkan. Mereka juga berusaha menciptakan kesatuan seluruh bangsa Indonesia.
Pada tanggal 3 Mei dan 12 Agustus 1928 diadakan rapat pembentukan Panitia Kongres Pemuda II oleh berbagai organisasi pemuda. Hasil pertemuan itu adalah sebagai berikut :
- Ketua : Soegondo Jayapuspito (dari PPPI)
- Wakil Ketua : Joko Marsait (dari Jong Java)
- Sekretaris : Muhammad Yamin (dari JSB)
- Bendahara : Amir Syarifuddin (dari Jong Batak)
- Anggota-anggota : Johan Muhammad (JSB), Kocosoengkono (PI), Senduk (Jong Celebes), J. Leimena (Jong Ambon), dan Rohyani (Betawi).
Adapun maksud dan tujuan Kongres Pemuda II adalah sebagai berikut :
- Hendak melahirkan cita-cita semua perkumpulan pemuda Indonesia.
- Membicarakan masalah-masalah tentang pergerakan pemuda Indonesia.
- Memperkuat perasaan kebangsaan dan memperteguh persatuan Indonesia.
Kongres Pemuda II akhirnya berhasil diselenggarakan pada tanggal 26-28 Oktober 1928 di Jakarta. Kongres ini selain dihadiri oleh para utusan organisasi pemuda, juga dihadiri oleh organisasi orang dewasa, perorangan, anggota Volksraad, pers, dan sebagainya. Jumlah yang hadir kira-kira 750 orang. Kongres itu dikawal ketat oleh Polisi-Polisi Belanda.
Kongres ini dicetuskan pada 28 Oktober 1928. Kongres ini menghasilkan suatu sumpah yang di kemudian hari dikenal sebagai Sumpah Pemuda. Isi sumpah Pemuda adalah sebagai berikut :
- Kami Putra dan Putri Indonesia, mengaku bertumpah darah yang satu, tanah Indonesia.
- Kami Putra dan Putri Indonesia, mengaku berbangsa yang satu, bangsa Indonesia.
- Kami Putra dan Putri Indonesia, menjunjung bahasa persatuan, bahasa Indonesia.
Bersumber dari Elangga
loading...