Fakta Inspiratif ~ Kerajaan Banten terletak di ujung barat pulau Jawa, yaitu sebelah selatan wilayah Banten sekarang. Semula Banten di bawah kekuasaan kerajaan Pajajaran, namun akhirnya berhasil direbut oleh Fatahilah atas perintah Sultan Trenggana dari Demak. Sejak saat itu Islam berkembang dengan pesat.
Berkat jasa Hasanuddin, Banten berkembang menjadi kesultanan agraris dan maritime. Agama Islam dan kekuasaan Banten berkembang sampai Lampung dan Indrapura. Dalam masalah perdagangan, Banten lebih maju dari pada Jayakarta.
Setelah Hasanuddin wafat pada tahun 1570 M, takhta kerajaan diteruskan oleh anaknya, Maulana Yusuf sampai 1580 M. Pada masa ini Banten mengalami kemajuan. Pada tahun 1579 M, Banten berhasil menaklukkan Kerajaan Pajajaran. Dengan takluknya kerajaan Pajajaran, maka habislah seluruh kerajaan Hindu dan Buddha di tanah awa Barat.
Pengganti setelahnya adalah Sultan Maulana Muhammad dan Sultan Abdul Mufakir. Setelah Sultan Abdul Mufakir, raja selanjutnya adalah Sultan Ageng Tirtayasa. Pada masa ini Banten semakin maju. Hasil pertanian melimpah, penyiaran agama Islam semakin pesat dengan ditunjang oleh ulama besar seperti Syekh Yusuf al Magassari dari Sulawesi. Kerajaan Banten menjalin hubungan baik dengan luar negeri seperti Turki dan Moghul.
Pada masa ini juga diterapkan hukum Islam dengan sangat ketat. Dengan penerapan hukum Islam di kerajaan, maka keadilan dan kesejahteraan rakyat pun semakin terasa. Misalnya, Sultan Ageng pernah menerapkan hukum potong tangan bagi pencurian seberat 1 gram emas. Akibatnya tidak ditemukan lagi tindak kriminalitas pada masanya.
Pengganti setelahnya adalah Sultan Abdul Qahar. Dua tahun setelah Abdul Qahar (Sultan Haji) menjadi Sultan, Belanda menuntut jasa kepada Sultan. Sultan dipaksa menandatangani Perjanjian Banten yang isinya mengakhiri kekuasaan mutlak atas daerahnya sendiri. Sejak saat itu, yang berkuasa di Banten sebenarnya adalah Belanda.
Sumber : Merpati – Semester 2
loading...