Fakta Inspiratif ~ Keterangan tentang Kerajaan Holing atau Kerajaan Kaling diperoleh hanya dari berita Cina. Tidak ada prasasti yang menguatkan adanya kerajaan Holing tersebut. Dalam berita Cina disebutkan bahwa Kerajaan Holing yang diperkirakan terletak di Jawa Tengah bagian utara, bertanah sangat subur dan kaya. Di sana terdapat sumber air asin. Rakyatnya hidup tentram, makmur dan telah pandai membaca, menulis, serta mengenal ilmu perbintangan. Agama yang berkembang di Kerajaan Holing adalah agama Buddha. Di Holing pendeta agama Buddha sangat dihormati. Kerajaan ini mengirim utusan ke Cina pada tahun 640, 648, dan 666 Masehi.
Pada tahun 674 Masehi, Kerajaan Holing diperintah oleh seorang raja wanita yang bernama Ratu Sima. Ratu ini menginginkan keadaan rakyatnya aman dan sejahtera. Ia keras menjalankan hukum, orang yang mencuri atau mengambil barang bukan haknya mendapat hukuman sangat berat. Tak seorang pun rakyat Kerajaan Holing berani mengambil barang yang tercecer di jalan, kecuali pemiliknya sendiri.
Pada suatu ketika sebuah pundi-pundi berisi uang emas dengan sengaja diletakkan di jalan. Tindakan itu dilakukan untuk menguji kejujuran rakyat Holing. Selama tiga tahun pundi-pundi itu tidak bergeser dari tempatnya. Suatu hari putra mahkota lewat jalan itu. Kakinya menyentuh pundi-pundi tersebut. Ratu Sima sangat marah dan memerintahkan menghukum mati putra mahkota. Berkat usaha para pembesar kerajaan, putra mahkota luput dari hukuman mati. Hukumannya diperingan, kaki yang menyentuh pundi-pundi itu dipotong.
Pada tahun 664 Masehi, I Tsing singgah di Holing. Musafir Cina itu menceritakan bahwa pada waktu itu seorang pendeta agama Buddha berkebangsaan Cina bernama Hwi Ning tengah menerjemahkan sebuah kitab agama Buddha. Hwi Ning dibantu pendeta Holing bernama Joh-na-po-to-lo atau Jnanabhadra.
Sumber : Sejarah Nasional Indonesia
loading...