Pokok Bahasan Sosiologi ~ Untuk mengetahui secara lebih mendalam mengenai pokok bahasan Sosiologi, akan diuraikan pandangan sejumlah tokoh Sosiologi. Beberapa tokoh perintis yang akan dibahas adalah Emile Durkheim, Max Weber, dan Karl Marx. Sementara itu, tokoh kontemporer diwakili oleh C. Wright Mills dan Peter L. Berger. Dalam ilmu pengetahuan berlaku asas menghormati sumbangsih pemikiran tokoh terdahulu. Sir Isaac Newton, tokoh Matematika serta ilmu pengetahuan alam, menyatakan rasa hormatnya ini melalui ungkapannya yang terkenal "If I have seen farther, it is by standing on the shoulders of giants" (Merton; 1974: 303).
Ia mengakui bahwa dirinya mampu melihat jauh ke depan karena berdiri di atas pundak para raksasa yang telah mendahuluinya. Dalam Sosiologi, keadaannya pun tidaklah berbeda, para tokoh kontemporer mampu mengembangkan Sosiologi karena melandaskan pemikirannya pada pemikiran para raksasa Sosiologi abad XVIII dan XIX.
Emile Durkheim (1858-1917)
Menurut Emile Durkheim, pokok pembahasan Sosiologi adalah fakta-fakta sosial. Fakta sosial adalah cara bertindak, berpikir, dan berperasaan yang berada di luar individu dan mempunyai kekuatan memaksa dan mengendalikan individu tersebut. Contohnya, di kantor seorang karyawan diwajibkan untuk datang tepat waktu, menggunakan seragam, dan bersikap hormat kepada atasan. Kewajiban-kewajiban tersebut dituangkan dalam sebuah aturan dan memiliki sanksi tertentu jika dilanggar. Dari contoh tersebut bisa dilihat adanya cara bertindak, berpikir, dan berperasaan yang ada diluar individu (Kantor atau lingkungan kerja) yang bersifat memaksa serta mengendalikan individu (karyawan).
Dalam bukunya yang berjudul Rules of Sociological Method (1965). Durkheim mengatakan bahwa bunuh diri juga dapat disebabkan fakta sosial sebagai berikut.
- Altruistic Suicide : Integrasi sosial yang terlalu kuat, misalnya militer.
- Egoistic Suicide : Integrasi sosial terlalu lemah misalnya agama, keluarga, dan masyarakat kurang mengikat.
- Anomic Suicide : Sebagian besar orang bunuh diri karena masyarakat tidak memberi pegangan lagi bagi anggotanya.
Max Weber (1864-1920)
Menurut Max Weber, sosiologi membahas tindakan sosial. Tindakan sosial adalah tindakan yang dilakukan dengan mempertimbangkan dan berorientasi pada perilaku orang lain. Contohnya menyanyi di kamar mandi untuk kesenangan pribadi bukanlah merupakan tindakan sosial. Akan tetapi, menyanyi di atas panggung sehingga mendapat perhatian dan mampu menghibur orang lain merupakan tindakan sosial. Tindakan sosial dapat dibedakan sebagai berikut:
Tindakan Rasional Instrumental
Tindakan sosial ini dilakukan seseorang berdasarkan pertimbangan dan pilihan dasar yang berhubungan dengan tujuan tindakan itu serta kesediaan alat yang dapat dipergunakan untuk mencapainya.
Tindakan Rasional yang Berorientasi Nilai
Tindakan ini bersifat rasional dan memperhitungkan manfaatnya, tetapi tujuan yang hendak dicapai tidak terlalu dipentingkan oleh pelaku.
Tindakan Tradisional
Tindakan yang dilakukan oleh seseorang hanya karena kebiasaan, tanpa menyadari alasannya serta tidak membuat perencanaan terlebih dahulu mengenai tujuan dan cara yang akan digunakan.
Tindakan Afektif
Tindakan ini didominasi perasaan atau emosi tanpa disertai pertimbangan-pertimbangan rasional. Tindakan dimaksud bersifat spontan dan merupakan ekspresi emosional dari individu.
Karl Marx (1818-1883)
Sumbangan pemikirannya yang terpenting adalah pembagian masyarakat praindustri atas dua kelas. Borjuis dan proletar akhirnya akan terlibat dalam revolusi kelas. Kelompok yang diramalkan oleh Marx keluar sebagai pemenang adalah proletar sehingga tercipta masyarakat tanpa kelas (classless society).
Referensi Saya : Berbagai Sumber
loading...