Fakta Inspiratif ~ Ideologi adalah istilah yang sejak lama telah dipakai dan menunjukkan beberapa arti. Semua art menurut Destutt Dewan Tracy pada tahun 1796, memakai istilah ideologi dengan pengertian science of ideas, yaitu suatu program yang diharapkan dapat membawa perubahan institusional dalam masyarakat Prancis. Namun Napoleon mencemoohkan sebagai khayalan belaka yang tidak akan mempunyai kenyataan rill. Terdapat empat tipe ideologi (BP-7 Pusat, 1991 ; 384) yaitu sebagai berikut:
- Ideologi Konservatif, yaitu ideologi yang memelihara keadaan yang ada (status qou), setidaknya secara umum , walaupun membuka kemungkinan perbaikan hal-hal teknis.
- Kontra ideologis, yaitu melegitimasikan penyimpangan yang ada dalam masyarakat sebagai yang sesuai dan malah dianggap baik.
- Ideologi reformis, yaitu berkehendak untuk merubah keadaan.
- Ideologi Revolusioner, yaitu ideologi yang bertujuan mengubah seluruh sistem nilai masyarakat itu.
Kita mengenal istilah ideologi, seperti ideologi Negara, ideologi bangsa, dan ideologi nasional. Ideologi Negara khusus dikaitkan dengan peraturan penyelenggaraan pemerintah negara. Sedangkan ideologi nasional mengcakup, ideologi negara dan ideologi yang berhubungan dengan pandangan hidup bangsa. Bagi bangsa Indonesia, ideologi nasionalnya tercermin dan terkandung dalam Pembentukan UUD 1945, Pancasila sebagai ideologi nasional dapat diartikan "sebagai suatu pemikiran yang memuat pandangan dasar dan cita-cita mengenai sejarah manusia, masyarakat, hukum dan Negara Indonesia, yang bersumber dari kebudayaan Indonesia."
Makna Ideologi Negara
Pancasila sebagai ideologi nasional mengandung nilai-nilai budaya bangsa Indonesia yaitu cara berpikir dan cara kerja perjuangan. Pancasila bersifat integralistik, yaitu tentang hakikat negara yang dilandasi dengan konsep kehidupan bernegara, pancasila yang melandasi kehidupan bernegara menurut Supomo adalah dalam kerangka Negara integralistik, untuk membedakan paham-paham yang digunakan oleh pemikir kenegaraan lainnya. Untuk memahami konsep pancasila bersifat integralistik, maka terlebih dahulu kita harus melihat beberapa teori (paham) mengenai dasar negara, yaitu sebagai berikut:
- Teori Perseorangan (Individualistic) : Sarjana-Sarjana yang membahas teori individualistic adalah Herbert Spncer (1820-1903) dan Horald J. Laski (1893-1950). Pada intinya menurut teori ini, Negara adalah masyarakat hukum (legal society) yang disusun kontrak antara seluruh orang dalam masyarakat itu (sosial contrac).
- Teori Gabungan (Class Theory) : Teori ini diajarkan, antara lain Karl Marx (1818-1883). Menurut Karl Marx, Negara merupakan penjelmaan dari pertentangan-pertentangan kekuatan ekonomi.
- Teori Kebersamaan (Integralistik) : Teori Integralistik semula diajarkan oleh Spinoza, Adam Muhler, dan lain-lain yang mengemukakan bahwa negara adalah suatu susunan masyarakat yang integral diantara semua golongan dan semua bagian dari seluruh anggota masyarakat. Persatuan masyarakat itu merupakan persatuan masyarakat organis. Pancasial bersifat Integralistik karena: (a) mengandung semangat kekeluargaan dalam kebersamaan, (b) Adanya semangat krja sama (gotong royong), (c) Memelihara persatuan dan kesatuan, dan (d) Mengutamakan musyawarah untuk mufakat.
Perbandingan Ideologi Pancasila Dengan Ideologi Lain
Pancasila berbeda dengan ideologi-ideologi lainnya, seperti kapitalisme dan komunisme. Kedua ideologi ini telah terlebih dahulu lahir sebagai pemikiran filosofis yang kemudian dituangkan dalam rumusan ideologi dan setelahnya baru diwujudkan dalam konsep-konsep politik. Jangka waktu yang dilalui keseluruhan proses ini bisa sampai puluhan tahun. Manifesto komunis, misalnya diumumkan pada tahun 1841 sebagai pernyataan ideologi dari falsafah Marxisme. Konsep politiknya diwujudkan pada tahun 1917, dalam Revolusi Oktober di Rusia.
- Ideologi Liberalisme : Inggrislah yang memulai timbulnya liberalisme yang diakibatkan oleh alam pemikiran yang disebut zaman pencerahan yang menyatakan bahwa manusia memberikan penghargaan dan kepercayaan besar pada rasio. Ajaran liberalisme bertitik tolak dari hak asasi yang melekat pada manusia sejak ia lahir dan tidak dapat diganggu gugat oleh siapapun, termasuk penguasa kecuali dengan persetujuannya. Hak asasi tersebut memiliki nilai-nilai dasar yaitu kebebasan mengejar kebahagiaan hidup di tengah-tengah kekayaan materiel yang melimpah dan dicapai dengan bebas. Ancaman dari paham liberalisme hampir tidak dapat digolongkan dalam uraian sejarah tergambar dalam ancaman gologan komunis.
- Ideologi Sosialisme : Tokoh utama yang menganjurkan komunisme adalah Karl Marx (1818-1883), tokoh sosialis revolusioner yang banyak menulis naskah bidang sosial dan ekonomi. Ajaran komunis di dasarkan atas kebendaan. Oleh karena itu, komunisme tidak percaya kepada Tuhan. Bahkan agama dikatakan sebagai racun bagi masyarakat. Ajaran tersebut jelas bertolak belakang dengan ajaran pancasila.
Sumber : Pokok-Pokok Materi Pendidikan Pancasila
loading...