Fakta Inspiratif ~ Semua makhluk hidup memerlukan air. Oleh karena itu, sudah sewajarnyalah air untuk tidak dikotori. Pencemaran air dapat terjadi karena penggunaan zat-zat kimia yang berlebihan, seperti pestisida, herbisida, insektisida, dan lain sebagainya. Pembuangan sampah sisa industri yang tidak diolah terlebih dahulu juga dapat mencemari air.
Disamping itu, sampah rumah tangga yang terbuang ke saluran pembuangan, seperti bahan pencuci detergen yang berlebihan akan mencemari perairan. Berikut diuraikan alasan mengapa penggunaan pestisida yang berlebihan tidak diperbolehkan :
- Pestisida sukar terurai dan terbawa aliran sungai.
- Partikel-partikel pestisida di sungai termakan oleh organisme kecil, seperti plankton sehingga zat racun tersimpan dalam tubuh organisme ini.
- Apabila beberapa organisme ini dimakan oleh organisme lain yang lebih besar misalnya ikan, tubuh ikan mengandung partikel pestisida dalam jumlah yang lebih banyak karena terjadi bioakulumasi.
- Apabila ikan-ikan yang tercemar partikel pestisida ini dimakan oleh manusia, manusia menjadi tempat terakhir penimbunan partikel pestisida yang pada akhirnya bisa membahayakan kesehatan.
Terjadinya pencemaran air dapat diketahui secara fisik dan kimia seperti dibawah ini :
- Secara fisik dapat diketahui dari warna, bau, temperature, benda padat, minyak, dan oli.
- Secara kimia dapat dilihat dari kandungan kimia, baik organic maupun anorganik melalui uji laboratorium.
Dalam kaitan dengan kualitas air, Keputusan Menteri Lingkungan Hidup Nomor 2 Tahun 1988 telah menetapkan baku mutu air yang dijadikan standar, yaitu :
- Golongan A : Air yang digunakan sebagai air minum tanpa memerluka pengolahan terlebih dahulu.
- Golongan B : Air yang dapat digunakan sebagai air baku untuk diolah sebagai air minum dan keperluan rumah tangga.
- Golongan C : Air yang dapat digunakan untuk keperluan perikanan dan peternakan.
- Golongan D : Air yang dapat digunakan untuk keperluan pertanian dan dapat digunakan untuk usaha perkotaan, industri, dan listrik tenaga air.
Pencemaran Air Laut
Dengan kemajuan teknologi, manusia dapat melakukan pencarian dan pengeboran minyak di lepas pantai. Ternyata kemudian bahwa kegiatan tersebut banyak menimbulkan pencemaran air laut. Kebocoran serta tabrakan kapal-kapal tanker di laut, misalnya, mengakibatkan melimpahnya minyak ke dalam laut, misalnya, mengakibatkan melimpahnya minyak ke dalam laut. Demikian juga buangan sampah dari sisa industri ataupun rumah tangga. Pencemaran itu semua merusak kehidupan air laut serta perairan.
Sumber : Ilmu Pengetahuan Sosial oleh Erlangga
loading...