Fakta Inspiratif ~ Apa yang menyebabkan munculnya suatu ilmu yang dinamakan Sosiologi? Menurut sosiolog yang bernama Peter L. Berger, pemikiran Sosiologi berkembang ketika masyarakat menghadapi ancaman terhadap hal yang selama ini dianggap sebagai sesuatu yang memang sudah seharusnya demikian, benar, dan nyata. Oleh Peter L. Berger hal ini disebut threats to the taken for granted world. Ketika hal yang sebelumnya menjadi pegangan manusia mengalami krisis, mulailah ia melakukan perenungan tentang kehidupan sosialnya.
Peristiwa apa sajakah yang oleh para pemikir Eropa pada abad XVIII dianggap sebagai threats to the taken-for-granted world tersebut? Salah satunya adalah disintegrasi kesatuan masyarakat abad pertengahan, khususnya disintegrasi dalam agama Kristen.
L. Laeyendecker (tokoh teori positivisme) pun mengaitkan kelahiran Sosiologi dengan serangkaian perubahan berjangka panjang yang melanda Eropa Barat pada abad pertengahan, antara lain:
- tumbuhnya kapitalisme pada akhir abad XV
- perubahan di bidang sosial dan politik
- perubahan berkenaan dengan reformasi Martin Luther
- meningkatnya individualism
- lahirnya ilmu pengetahuan modern
- berkembangnya kepercayaan pada diri sendiri.
Pendapat yang dikemukakan oleh L. Laeyendecker tersebut nyaris senada dengan asumsi George Ritzer. Ritzer menjabarkan sejumlah hal yang dianggapnya turut mendorong pertumbuhan Sosiologi sebagai berikut:
- Revolusi politik
- Revolusi industri dan munculnya kapitalisme
- Munculnya sosialisme
- Urbanisasi secara besar-besaran
- Perubahan di bidang keagamaan
- Pertumbuhan ilmu pengetahuan
Dalam ilmu pengetahuan dikenal istilah paternity, yaitu pengakuan bahwa seorang tokoh adalah pendiri suatu bidang ilmu dengan memberikan sebuatn 'Bapak' bagi bidang ilmu bersangkutan. Dalam Sosiologi, tokoh yang sering dianggap sebagai Bapak adalah Auguste Comte, seorang ahli filsafat berkebangsaan Prancis. Akan tetapi, mengenai hal ini pun belum ada kesepakatan. Reiss Jr. (1968), misalnya, berpendapat bahwa Comte lebih tepat dianggap godfather (wali) ketimbang progenitor (leluhur) Sosiologi karena sumbangannya terbatas pada pemberian nama dan mengembangkan filsafat yang mendukung perkembangan Sosiologi. Terlepas dari segala perdebatan yang masih berlangsung, secara umum diakui bahwa Bapak Sosiologi adalah Auguste Comte (1798-1857).
Bidang ilmu yang dirintis oleh Auguste Comte ini ternyata disambut hangat oleh masyarakat luas, tampak dari tampilnya sejumlah ilmuwan besar di bidang Sosiologi. Para ilmuwan sosiologi antara lain Pitirim Sorokin, Herbert Spencer, Karl Marx, Emile Durkheim, George Simmel, dan Max Weber (semuanya berasal dari Eropa). Setiap ilmuwan berjasa besar menyumbangkan beragam pendekatan mempelajari masyarakat yang amat berguna untuk perkembangan Sosiologi.
- Herbert Spencer memperkenalkan pendekatan analogi organik yang memahami masyarakat seperti tubuh manusia, sebagai suatu organisasi yang terdiri atas bagian-bagian yang tergantung satu sama lain.
- Karl Marx memperkenalkan pendekatan materialisme dialektis yang menganggap konflik antar kelas sosial menjadi intisari perubahan dan perkembangan masyarakat.
- Emile Durkheim memperkenalkan pendekatan fungsionalisme yang berupaya menelusuri fungsi berbagai elemen sosial sebagai pengikat sekaligus pemelihara keteraturan sosial.
- Max Weber memperkenalkan pendekatan verstehen (pemahaman) yang berupaya menelusuri nilai, kepercayaan, tujuan, dan sikap yang menjadi penuntun perilaku manusia.
Emile Durkheim (1858-1917), seorang ilmuwan sosial Prancis, bahkan berhasil melembagakan Sosiologi menjadi disiplin akademis. Ia mendirikan fakultas Sosiologi pertama di sebuah universitas Eropa pada tahun 1895. Di Indonesia Sosiologi merupakan ilmu yang relatif baru. Sosiologi mulai dikembangkan pada tahun 1950-an oleh beberapa intelektual Indonesia yang mendalami Sosiologi ketika kembali dari studi mereka di Amerika Serikat, Belanda, dan Inggris. Mereka mempublikasikan karya bercorak Sosiologi, misalnya, Hassan Shadily (Sosiologi untuk Masyarakat Indonesia), Mayor Polak (Sosiologi, Suatu Pengantar Ringkas), dan Selo Soemardjan (Social Changes in Jogjakarta dan Setangkai Bunga Sosiologi). Melalui jasa merekalah Sosiologi kini menjadi ilmu yang semakin dikenal di Indonesia. Oleh karena kegigihannya dalam mengembangkan Sosiologi, Selo Soemardjan sering dijuluki sebagai Bapak Sosilogi Indonesia.
Sumber : Berbagai Sumber
loading...