Fakta Inspiratif ~ Sejarah berdirinya kerajaan Kediri berawal dari pembagian kerajaan Jenggala leh Raja Airlangga untuk menghindari perpecahan di antara kedua putranya. Pembagian kerajaan ini dilakukan oleh Empu Bharada. Kerajaan Jenggala kemudian dibagi dua, yaitu kerajaan Jenggala dengan ibukota di Kahuripan dan kerajaan Kediri dengan ibukota di Daha. Kedua kerajaan ini dibatasi oleh Sungai Brantas. Akan tetapi, perpecahan tetap saja terjadi karena setelah Airlangga wafat pada 1049 M, terjadi perang saudara.
Kehidupan Politik Kerajaan Kediri
Kerajaan Kediri mencapai kejayaannya pada masa pemerintahan Raja Jayabaya (1135-1157 M), bahkan dikenal sampai ke Tiongkok. Berita ini dibawa oleh seorang saudagar Cina bernama Khou Ku Fei. Ia menceritakan bahwa pada 1200 M, Kediri adalah kerajaan yang makmur dan telah memiliki pemerintahan yang diatur oleh hukum.
Raja-raja yang memerintah kerajaan Kediri
- Raja Jayawarsa
- Rakai Sirikan Sri Bameswara
- Raja Jayabaya (1135-1159)
- Raja Sarweswara (1159-1169)
- Sri Aryyeswara (1169-1181)
- Sri Gandra (1181-1182)
- Kameswara (1182-1185)
- Kertajaya (1185-1222)
Kehidupan Sosial Budaya Kerajaan Kediri
Pada masa Kameswara, seni sastra berkembang pesat. Kemajuan bidang kesusastraan pada zaman Kediri disebabkan oleh faktor-faktor sebagai berikut.
- Adanya pujangga-pujangga yang pandai.
- Adanya perlindungan terhadap para pujangga.
- Berkembangnya penghormatan kepada para raja melalui seni sastra.
- Adanya kebebasan berpikir dalam mengembangkan seni sastra.
Khou Ku Fei menceritakan bahwa pada 1200 M, Kediri adalah kerajaan yang makmur dan telah memiliki pemerintahan yang diatur oleh hukum. Pada masa itu, Jayabaya banyak menghasilkan karya sastra mengagumkan, seperti Kitab Bharatayudha yang diubah oleh Empu Sedah dan Empu Panuluh. Kitab ini memastikan adanya penyatuan di antara dua kerajaan yang sebelumnya terpisah. Namun, yang paling terkenal dari Raja Jayabaya adalah ramalannya yang terkenal sampai sekarang dan terhimpun dalam suatu kitab, yaitu Jongko Jayabaya. Karya sastra yang lainnya adalah Kitab Hariwangsa karangan Empu Panuluh, Kitab Gatotkacasraya karangan Empu Panuluh, Kitab Smaradhahana oleh Empu Darmaja dan kitab Cerita Panji.
Baca juga Fakta Sejarah Kerajaan Hindu Tarumanegara
Kemunduran Kerajaan Kediri
Pada masa pemerintahannya, Kertajaya ingin dihormati dan disembah seperti dewa. Hal ini membuat para brahmana tidak senang dan mereka minta perlindungan kepada Ken Arok, akuwu (kepala desa) Tumapel. Kebetulan pada saat itu Ken Arok sangat berambisi untuk menjadi Raja. Ken Arok menyusun kekuatan yang sangat kuat. Akhirnya, Ken Arok dapat mengalahkan Kertajaya pada tahun 1222. Penyerangan ini dilakukan disebuah daerah yang bernama Ganter. Dengan demikian, berakhirlah Kerajaan Kediri. Ken Arok kemudian mendirikan Kerajaan Singosari.
Sumber : Merpati – Semester 2
loading...