Fakta Inspiratif ~ Kerajaan Tarumanegara didirikan sekitar abad ke-5 di lembah Sungai Citarum, Bogor, Jawa Barat. Kerajaan ini merupakan kerajaan tertua di Jawa. Mengenai Kerajaan Tarumanegara dapat kita ketahui dari sumber sejarah prasasti dan berita dari Cina. Ada tujuh buah prasasti yang menerangkan kerajaan Tarumanegara. Ketujuh prasasti tersebut adalah sebagai berikut.
Prasasti Ciaruteun
Terdapat gambar dua telapak kaki dengan tulisan huruf Pallawa dari bahasa Sanskerta, “Inilah dua kaki yang seperti kaki Dewa Wisnu, ialah kaki yang mulia Sang Purnawarman di negeri Taruma, raja yang gagah berani di dunia.”
Prasasti Kebon Kopi
Terdapat gambar dua kaki gajah, dalam prasasti tersebut terdapat kalimat yang berbunyi, “Inilah dua telapak kaki gajah yang seperti Airawata, gajah penguasa negeri Taruma yang gagah perkasa”. Tapak kaki dipuja merupakan ajaran Hindu Vaisnawa, raja dianggap keturunan Dewa.
Prasasti Jambu
Terdapat gambar sepasang kaki dengan tulisan, “Gagah mengagumkan dan jujur terhadap tugas adalah pemimpin manusia yang tiada taranya yang termasyur Sri Purnawarman yang memerintah di Taruma dan baju zirahnya yang terkenal tidak dapat ditembus senjata musuh. Inilah sepasang kakinya, yang senantiasa berhasil menggempur kota-kota musuh, hormat kepada para pangeran, tetapi merupakan duri dalam daging bagi musuhnya”.
Prasasti Tugu
Terdapat di dekat Tanjung Priok, Jakarta Utara. Dalam prasasti tersebut terdapat kalimat yang berbunyi, “Dahulu sebuah sungai yang bernama Candrabhaga, yang digali oleh seorang guru Rajadiraja mengalir ke laut setelah melalui puri”. Dari tahun ke-22 masa pemerintahan Purnawarman telah digali sungai Gomati yang panjangnya 6.122 tombak (kurang lebih 12 km). Penggalian selesai 21 hari dimulai tanggal 6 paro peteng bulan phalguna dan selesai tanggal 13 paro terang bulan Caitra. Lalu diadakan selamatan dan oleh Purnawarman dihadiahkan kepada Brahmana 1.000 ekor sapi.
Prasasti Lebak
Terdapat di lebak, Banten. Dalam prasasti tersebut terdapat kalimat yang berbunyi, “Inilah tanda keperwiraan, keagungan dan keberanian yang sesungguh-sungguhnya dari raja dunia, yang mulia Purnawarman yang menjadi panji sekalian raja”.
Prasasti Pasir Awi
Prasasti ini belum dapat dibaca karena menggunakan huruf ikal.
Prasasti Muara Cianten
Prasasti ini juga belum dapat dibaca karena menggunakan huruf ikal.
Sumber berita lain tentang kerajaan Tarumanegara diperoleh dari catatan seorang musafir Cina yang bernama Fa-Hien. Fa-Hien dalam perjalanannya ke India singgah di Ye-Po-Ti (Pulau Jawa) karena perahu yang ditumpanginya dilanda topan. Fa-Hieri mengatakan bahwa di To-Lo-Mo (Tarumanegara) pada 414 M ada tiga agama, yaitu Hindu yang merupakan agama yang paling banyak penganutnya, agama Buddha, dan agama “kotor”. Para sejarawan menduga bahwa yang disebut agama “kotor” adalah animisme dan dinamisme.
Arca-Arca Peninggalan Kerajaan Tarumanegara
- Arca Rajasi (disebutkan dalam prasasti Tugu) diperkirakan berasal dari Jakarta.
- Dua buah patung Wisnu dari Cibuaya yang diperkirakan berasal dari abad ke-7 M dan berciri seni Pallawa (India Selatan). Dua buah patung ini memperlihatkan persamaan dengan arca-arca yang ditemukan di semenanjung Melayu dan Kamboja.
Raja terbesar
kerajaan Tarumanegara adalah Purnawarman. Dia memerintah dengan sangat bijaksana dan adil. Pada masanya rakyat hidup dengan makmur. Hal tersebut dengan bukti ada prasasti tugu yang menceritakan bahwa Purnawarman telah memerintahkan penggalian sungai Gornati untuk mencegah terjadinya banjir dan pemberian sedekah berupa 1.000 ekor sapi kepada Brahmana. Tindakan itu menunjukkan sikap sosial raja Purnawarman. Dari beberapa prasasti yang telah diteliti oleh sejarawan disimpulkan bahwa Raja Purnawarman menganut agama Hindu aliran Wisnu.
Baca juga Fakta Sejarah Kerajaan Hindu KutaiSumber : Merpati – Semester 2
loading...