Fakta Inspiratif ~
Kerajaan Demak merupakan Kerajaan Islam pertama di Pulau Jawa, kerajaan ini terletak di pantai utama Pulau Jawa, tepatnya di daerah Bintoro dekat muara Sungai Demak. Pendirinya Raden Patah, seorang putra raja
Majapahit yang beristrikan seorang Cina. Gelarnya adalah Sultan Alam Akbar Al Fatah, oleh karena itu beliau sering dipanggil Raden Patah. Gelarnya yang lain adalah Senapati Jimbun Abdurrahman Panembahan Sayidin Panatagama.
Pada masa pemerintahannya, Demak berkembang pesat. Daerah kekuasaannya meliputi daerah Demak sendiri, Semarang, Tegal, Jepara, dan sekitarnya, dan cukup berpengaruh di Palembang dan Jambi di Sumatera, serta beberapa wilayah di Kalimantan. Karena memiliki Bandar-bandar penting seperti Jepara, Tuban, Sedayu, Gresik, Raden Patah memperkuat armada lautnya sehingga
Demak berkembang menjadi Negara Islam maritime yang kuat.
Raden Patah kemudian digantikan oleh Adipati Yunus (sering dipanggil dengan Adipati Unus). Walau ia tidak memerintah lama, tetapi namanya cukup terkenal sebagai panglima perang yang berani. Julukannya adalah Pangeran Sabrang Lor, karena dia dengan gagah berani pernah memimpin penyerangan ke wilayah utara, yaitu menyerang Portugis yang menguasai Malaka.
Ia juga berusaha membendung pengaruh Portugis jangan sampai meluas ke Jawa. Karena mati muda, Adipati Unus kemudian digantikan oleh adiknya, Sultan Trenggana (1521-1546 M). di bawah pemerintahannya,
Demak mengalami masa kejayaan. Trenggana berhasil membawa
Demak memperluas wilayah kekuasaannya. Pada tahun 1522 M, pasukan Demak di bawah pimpinan Fatahillah (Syarif Hidayatullah) menyerang Banten, Sunda Kelapa, dan Cirebon. Baru pada tahun 1546, Sultan Trenggana gugur.
Sepeninggal Sultan Trenggana, Demak mengalami kemunduran. Terjadi perebutan kekuasaan antara Pangeran Sekar Sedolepen, saudara Sultan Trenggana yang seharusnya menjadi raja dan Sunan Prawata, putra sulung Sultan Trenggana. Sunan Prawata kemudian dikalahkan oleh Arya Penangsang, anak pangeran Sekar Sedolepen. Namun, Arya Penangsang pun kemudian dibunuh oleh Jaka Tingkir, menantu Sultan Trenggana yang menjadi Adipati di Pajang. Jaka Tingkir (1549-1587 M) yang kemudian bergelar Sultan Hadiwijaya memindahkan pusat
kerajaan Demak ke Pajang. Kerajaannya kemudian dikenal dengan nama kerajaan Pajang. Dengan demikian berakhirlah riwayat
kerajaan Demak yang digantikan dengan kerajaan Pajang sebagai penerus
kerajaan Demak. Baca juga
Fakta Sejarah Kerajaan Aceh
Sumber : Merpati – Semester 2
loading...