Fakta Inspiratif ~ Pengangguran adalah sejumlah angkatan kerja yang belum mendapatkan pekerjaan atau tidak bekerja. Selain itu, seseorang dapat pula disebut pengangguran walau telah bekerja, yaitu apabila lama bekerjanya kurang dar satu jam per hari dan tidak dikerjakan secara rutin. Lalu mengapa orang itu menganggur atau kehilangan pekerjaan ? Berbagai faktor dapat menyebabkan seseorang dapat menganggur atau kehilangan pekerjaan.
Faktor-Faktor Yang Menyebabkan Pengangguran
- Kurang memperoleh informasi tentang kesempatan (lowongan) kerja. Banyak faktor yang menyebabkan seseorang kurang mendapat informasi tentang lowongan kerja, misalnya letak tempat tinggal, keterbatasan akses terhadap media massa, dan sebagainya. Untuk mengatasi hal tersebut, di Indonesia sekarang ini sering diselenggarakan bursa (pameran) kerja. Tujuan penyelanggaraan bursa kerja ialah untuk mempertemukan para pencari kerja dengan pengusaha/pihak yang membutuhkan tenaga kerja. Selain itu, si pencari kerja dapat benar-benar memahami tentang jenis pekejaan yang diinginkan.
- Kurangnya potensi atau kemampuan para pencari kerja. Ketidakmampuan atau jenis keahlian seseorang terkadang juga dapat menyebabkan mereka sulit memperoleh pekerjaan. Ketidakmampuan pekerja juga dapat muncul karena pilihannya, seperti keengganan seseorang untuk bekerja di luar pulau yang jauh dari keluarganya.
- Menurunnya permintaan tenaga kerja. Kondisi ini dapat menyebabkan penurunan kesempatan kerja. Penurunan permintaan sejumlah perusahaan akan tenaga kerja di Indonesia seringkali terjadi akibat pailit (bangkrut) dalam proses produksinya atau kalah bersaing dengan produk impor. Akibatnya, suatu perusahaan terpaksa melakukan cost cutting (pemotongan biaya). Salah satunya dengan membatasi jumlah pekerja (pemutusan hubungan kerja, menutup lowongan kerja, dan sebagainya) atau hanya mempertahankan sejumlah tenaga kerja yang dinilai efektif bagi perusahaan.
- Melemahnya pasar tenaga kerja. Kondisi ini diakibatkan oleh terlalu banyaknya andil pemerintah dalam pasar tenaga kerja. Pasar tenaga kerja dapat melemah karena beberapa hal, seperti permintaan gaji atau upah terlalu tinggi, adanya tunjangan sosial bagi para penganggur, adanya asuransi para pekerja yang harus dibayarkan oleh sebuah perusahaan.
- Globalisasi serta kemajuan peradaban dan teknologi. Kondisi ini lambat laun dapat mengakibatkan tenaga kerja manusia tergantikan oleh mesin-mesin. Mesin-mesin dinilai mempermudah perusahaan untuk menghasilkan barang atau jasa. Kondisi tersebut juga mengakibatkan keahlian seorang pekerja dinilai tidak lagi efektif dan efisien untuk bisa mengoperasikan mesin-mesin.
Jenis-Jenis Pengangguran
Pengangguran dapat dibedakan atas beberapa jenis sebagai berikut :
Menurut lama waktu kerja
- Pengangguran normal (normal unemployment), yaitu seseorang yang tidak dapat memperoleh pekerjaan karena pendidikan dan keahlian yang dimiliki tidak memadai.
- Pengangguran terselubung (disguised unemployment), yaitu seseorang yang bekerja tetapi tidak maksimal atau seseorang yang bekerja tidak sesuai dengan kemampuan intelektualnya.
- Setelah menganggur (under unemployment), yaitu pengangguran dilihat dari lama waktu bekerja per minggunya. Seseorang bekerja pun termasuk ke dalam kondisi setengah menganggur apabila ia bekerja kurang dari 35 jam per minggu atau memperoleh upah/gaji di bawah standar UMR (upah minimum regional).
- Pengangguran terbuka (open unemployment), terjadi pada seseorang yang benar-benar tdak memperoleh atau memiliki pekerjaan sehingga tidak memiliki penghasilan.
Menurut penyebabnya
- Pengangguran struktural (structural unemployment), terjadi karena perubahan dalam struktur perekonomian sehingga mengakibatkan keterampilan para pencari kerja tidak sesuai lagi.
- Pengangguran sementara (frictional unemployment), terjadi sementara waktu saja. Contoh : Seorang pegawai yang beralih pekerjaan atau sengaja tidak bekerja karena menunggu tawaran pekerjaan yang lebih baik.
- Pengangguran musiman (seasonal unemployment), terjadi perubahan permintaan akan tenaga kerja yang sifatnya musiman. Sebagai contoh : pada musim tanam, dibutuhkan tenaga petani tambahan. Setelah musim tanam berakhir, mereka akan kembali menganggur.
- Pengangguran teknologi (technological unemployment), terjadi karena teknologi menggantikan kedudukan manusia dalam proses produksi. Contoh : penggunaan mesin, komputer, atau robot dalam proses produksi yang menggantikan peran tenaga kerja sehingga mengakibatkan pengurangan tenaga kerja.
- Pengangguran siklis (cyclical unemployment), terjadi karena berkurangnya permintaan barang atau jasa sehingga produsen/perusahaan terpaksa melakukan penekanan biaya, termasuk mengurangi tenaga kerja dan berhenti mempekerjakan tenaga kerja baru. Pengangguran ini disebut juga dengan pengangguran terpaksa (involuntary unemployment).
- Pengangguran mutlak (absolute unemployment), yaitu tenaga kerja yang benar-benar tidak bekerja dan berpenghasilan. Akibatnya, seluruh keperluan hidupnya menjadi tanggungan anggota keluarga lain yang bekerja.
- Pengangguran tak kentara (invisible unemployment), terjadi karena jumlah tenaga kerja berlebihan dan produktivitasnya rendah. Hal ini disebabkan karena jumlah jam kerja dan gaji (upah) yang diterima para pekeja rendah.
Dampak Pengangguran
Pekerjaan berpengaruh besar, baik terhadap diri secara khusus maupun pada perekonomian nasional. Seseorang yang bekerja dapat memberikan konstribusi pada pertumbuhan ekonomi negaranya. Sebaliknya, seseorang yang menganggur atau tidak bekerja justru membawa permasalahan untuk dirinya, masyarakat dan negara. Bila dibiarkan, masalah pengangguran memberikan dampak pada kondisi ekonomi dan sosial sebagai berikut.
- Mendapat pandangan yang kurang baik dari masyarakat. Pada umumnya, orang yang menganggur dinilai buruk oleh lingkungan masyarakatnya. Kondisi demikian secara tidak langsung berpengaruh terhadap turunnya motivasi dan kepercayaan diri mereka untuk mencari pekerjaan ataupun meningkatkan kemampuan. Sebaliknya, ada pula pengangguran yang memanfaatkan kondisi tersebut untuk memotivasi dirinya untuk berusaha lebih baik dalam meningkatkan potensi diri sehingga dapat memperoleh pekerjaan.
- Mengakibatkan kemiskinan. Beban tanggungan keluarga atas anggota keluarganya yang menganggur menyebabkan turunnya tingkat konsumsi rata-rata mereka per hari. Bila di biarkan, kondisi ini dapat menimbulkan kemiskinan.
- Mengkibatkan kerawanan moral dan sosial. Banyaknya jumlah angkatan kerja yang menganggur akan memicu kerawanan moral dan sosial, bahkan cenderung mengarah ke tindak kejahatan. Cenderung mendorong mereka melakukan berbagai tindakan nekat dan negatif untuk memperoleh penghasilan secara cepat, seperti berjudi, mencuri, dan mencopet.
- Menghadapi kesulitan ekonomi serta membebani diri dan keluarga. Pengangguran tentu saja berarti tidak adanya penghasilan atau berpenghasilan kurang. Oleh karena itu, orang yang menganggur bergantung kepada orang lain atau anggota keluarganya yang bekerja.
- Mengakibatkan pemborosan ekonomi. Pengangguran dapat berarti sumber daya manusia yang ada kurang dimanfaatkan secara optimal. Akibatnya, timbul kondisi pemborosan ekonomi, terutama bila penganggur tersebut berpendidikan tinggi.
- Mengurangi pendapatan negara melalui pajak penghasilan. Seseorang yang menganggur secara tidak langsung merupakan beban negara yang tentu berpengaruh terhadap menurunnya pendapatan negara. Hal ini disebabkan karena salah satu sumber pendapatan negara adalah dari pajak penghasilan.
- Mengurangi tingkat produktivitas masyarakat. Pengangguran menurunkan hasil produksi (nilai PDB/Produk domestik bruto menurun). Selain itu, daya beli masyarakat pun ikut menurun karena tingkat pendapatan yang rendah atau bahkan tidak ada sama sekali.
Baca juga : Definisi Ketenagakerjaan dan Permasalahannya
Sumber : Erlangga
loading...